Perbedaan Deep Learning dan Machine Learning

6:38 AM
model ai, ai data, IT network services, Web hosting php, Data analytics, Android developer blog, Tech blogs, Tech education

Perbedaan Deep Learning dan Machine Learning


Di Posting Oleh : wandi
Kategori : Data Science

Perbedaan Deep Learning dan Machine Learning

Kali ini, kita akan membahas tentang perbedaan antara deep learning dan machine learning. Mungkin kalian sudah sering mendengar kedua istilah ini, tetapi apa sih sebenarnya perbedaan di antara keduanya? Mari kita kupas tuntas agar kita semua bisa lebih paham.


Apa itu Machine Learning?

Machine learning adalah cabang dari kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan komputer untuk belajar dari data dan membuat keputusan tanpa diprogram secara eksplisit. Dalam machine learning, algoritma digunakan untuk menganalisis data, menemukan pola, dan membuat prediksi berdasarkan data tersebut. Ada beberapa jenis machine learning, seperti supervised learning, unsupervised learning, dan reinforcement learning.


Apa itu Deep Learning?

Deep learning, di sisi lain, adalah subkategori dari machine learning yang menggunakan jaringan saraf tiruan dengan banyak lapisan (deep neural networks) untuk menganalisis data. Deep learning sangat efektif dalam menangani data yang besar dan kompleks, seperti gambar, suara, dan teks. Teknologi ini telah membawa banyak kemajuan dalam berbagai bidang, termasuk pengenalan wajah, pemrosesan bahasa alami, dan kendaraan otonom.


Perbedaan Utama antara Deep Learning dan Machine Learning


1. Struktur Model:

 Machine Learning: Menggunakan algoritma yang lebih sederhana, seperti regresi linier, decision trees, dan support vector machines. Model-model ini biasanya memiliki satu atau dua lapisan.

Deep Learning: Menggunakan jaringan saraf yang dalam (deep neural networks) dengan banyak lapisan (hidden layers). Ini memungkinkan model untuk menangkap pola yang lebih kompleks dalam data.


2. Pengolahan Data:

Machine Learning: Memerlukan fitur yang telah diekstraksi secara manual dari data. Misalnya, dalam pengenalan gambar, kita perlu menentukan fitur-fitur seperti tepi, sudut, atau tekstur sebelum melatih model.

Deep Learning: Dapat secara otomatis mengekstrak fitur dari data mentah tanpa memerlukan intervensi manusia. Ini membuat deep learning lebih efisien dalam menangani data yang tidak terstruktur.


3. Kebutuhan Data:

Machine Learning: Dapat bekerja dengan baik meskipun dengan jumlah data yang lebih sedikit. Algoritma machine learning tradisional sering kali dapat memberikan hasil yang baik dengan dataset yang lebih kecil.

Deep Learning: Memerlukan jumlah data yang sangat besar untuk mencapai akurasi yang baik. Semakin banyak data yang tersedia, semakin baik model deep learning dalam belajar dan membuat prediksi.


4. Waktu Pelatihan:

Machine Learning: Umumnya lebih cepat dalam hal pelatihan model, terutama jika dataset yang digunakan tidak terlalu besar.

Deep Learning: Memerlukan waktu pelatihan yang lebih lama karena kompleksitas model dan jumlah data yang besar. Proses pelatihan deep learning sering kali memerlukan sumber daya komputasi yang lebih tinggi, seperti GPU.


5. Aplikasi:

Machine Learning: Banyak digunakan dalam aplikasi yang lebih sederhana, seperti analisis data, prediksi penjualan, dan klasifikasi teks.

Deep Learning: Sangat efektif dalam aplikasi yang memerlukan pemrosesan data yang kompleks, seperti pengenalan gambar, pengenalan suara, dan pemrosesan bahasa alami.


Cara Kerja Machine Learning


1. Pengumpulan Data:

Data dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti database, file, atau API. Data ini harus relevan dengan masalah yang ingin diselesaikan.


2. Pra-pemrosesan Data:

Data yang dikumpulkan dibersihkan dan dipersiapkan. Ini termasuk menghapus duplikasi, menangani data yang hilang, dan mengubah format data agar sesuai untuk analisis.


3. Ekstraksi Fitur:

Fitur-fitur penting dari data diekstraksi secara manual. Misalnya, dalam pengenalan gambar, fitur seperti warna, bentuk, dan tekstur dapat diidentifikasi.


4. Pemilihan Model:

Algoritma yang sesuai dipilih berdasarkan jenis data dan tujuan analisis. Contohnya, jika kita ingin memprediksi nilai, kita bisa menggunakan regresi linier.


5. Pelatihan Model:

   - Model dilatih menggunakan data yang telah diproses. Proses ini melibatkan penggunaan data untuk mengajarkan model bagaimana mengenali pola dan membuat prediksi.


6. Evaluasi Model:

Setelah model dilatih, kinerjanya dievaluasi menggunakan data uji. Jika hasilnya memuaskan, model siap digunakan.


7. Implementasi:

Model yang telah dilatih dan dievaluasi kemudian diterapkan dalam sistem nyata untuk membuat prediksi atau keputusan.


Cara Kerja Deep Learning


1. Pengumpulan Data:

Seperti machine learning, data dikumpulkan dari berbagai sumber. Namun, deep learning lebih efektif dengan data yang sangat besar dan beragam.


2. Pra-pemrosesan Data:

Data dibersihkan dan dipersiapkan, tetapi deep learning dapat menangani data mentah dengan lebih baik. Misalnya, gambar dapat digunakan langsung tanpa perlu ekstraksi fitur manual.


3. Forward Propagation:

Data input diteruskan dari input layer ke hidden layers. Setiap neuron dalam hidden layers melakukan perhitungan berdasarkan bobot yang telah ditentukan dan fungsi aktivasi. Hasil dari perhitungan ini kemudian diteruskan ke neuron di lapisan berikutnya hingga mencapai output layer.


4. Loss Function:

Setelah output dihasilkan, kita perlu mengevaluasi seberapa baik model kita bekerja. Di sinilah fungsi loss berperan. Fungsi ini mengukur perbedaan antara output yang dihasilkan oleh model dan output yang sebenarnya (label yang diharapkan).


5. Backward Propagation:

Jika nilai loss terlalu besar, kita perlu memperbaiki bobot di jaringan saraf. Proses ini dilakukan melalui backward propagation, di mana kita menghitung gradien dari fungsi loss terhadap bobot dan memperbarui bobot tersebut untuk mengurangi nilai loss.


6. Training:

Proses forward dan backward propagation dilakukan berulang kali selama fase pelatihan. Model akan terus belajar dari data dan memperbaiki bobotnya hingga mencapai performa yang optimal.


7. Implementasi:

Setelah model dilatih dan dievaluasi, model dapat diterapkan dalam aplikasi nyata, seperti pengenalan gambar atau pemrosesan bahasa alami.


Kesimpulan

Jadi, itulah perbedaan antara deep learning dan machine learning, termasuk cara kerja masing-masing. Meskipun keduanya merupakan bagian dari kecerdasan buatan, mereka memiliki pendekatan dan aplikasi yang berbeda. Machine learning lebih cocok untuk masalah yang lebih sederhana dan dataset yang lebih kecil, sementara deep learning unggul dalam menangani data besar dan kompleks.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kalian tentang dunia deep learning dan machine learning! Jangan lupa untuk mampir lagi ke blog ini untuk informasi menarik lainnya!



Mau liat atau download source code aplikasi premium bisa disini.
Previous
Next Post »
0 Komentar