Showing posts with label Assembly. Show all posts
Showing posts with label Assembly. Show all posts

Tipe Instruksi dasar pada bahasa Assembly

10:00 PM Add Comment
Pada kesempatan kali ini admin akan menjelaskan mengenai Tipe Instruksi pada pemrograman bahasa Assembly. Pada pertemuan sebelumnya Admin sudah pernah menjelaskan tentang jenis register pada bahasa Assembly. Jika ada yang belum mengetahui kalian dapat mengunjungi link ini Jenis Register pada bahasaAssembly? 

Bahasa Assembly


Sebelum masuk ke materi saya ingin menunjukan perintah apa saja yang dapat kita gunakan untuk mengoprasikan pada Debug CMD di bahasa Assembly. Berikut ini merupakan perintahnya :

Perintah –Perintah Debug
A : Merakit intruksi simbolik (kode mesin)
D : menampilkan isi suatu daerah memori
E : memasukan data ke memori yang dimulai pad lokasi tertentu
G : run executable program ke memori
N : menamai program
P : eksekusi sekumpulan intruksi yang terkait
Q : quit
R : menampilkan isi satu atau lebih register
T : trace isi sebuah intruksi
U : unassembled kode mesin ke kode simbolik
W : menulis program ke disk


Instruksi Bahasa Assembly

Secara fisik, kerja dari sebuah komputer dapat dijelaskan sebagai siklus pembacaan instruksi yang tersimpan di dalam memori. komputer menentukan alamat dari memori program yang akan dibaca, dan melakukan proses baca data di memori.

Data yang dibaca diinterprestasikan sebagai instruksi. Alamat instruksi disimpan oleh komputer di register, yang dikenal sebagai program counter. Instruksi ini misalnya program aritmatika yang melibatkan 2 register. Dalam bahasa Assembly mempunyai 3 tipe intruksi dasar yaitu : mnemonic, operan1 dan 2 serta komentar


Tipe Instruksi Dasar Bahasa Assembly

Mnemonic atau opcode ialah kode yang akan melakukan aksi terhadap operand.

Operand ialah data yang diproses oleh opcode. Sebuah opcode bisa membutuhkan 1 ,2 atau lebih operand, kadang juga tidak perlu operand.

Sedangkan komentar dapat kita berikan dengan menggunakan tanda titik koma (;). Berikut contoh jumlah operand yang berbeda beda dalam suatu assembly :

CJNE R0,#22H, Tasmi ;dibutuhkan 3 buah operand
MOVX @DPTR, A ;dibutuhkan 2 buah operand
RR A ;1 buah operand
NOP ; tidak memerlukan operand

Semua instruksi tersebut dapat dibagi menjadi lima kelompok menurut fungsinya, yaitu:

Baca Juga : Konsep bilangan dasar pada bahasa pemrograman Assembly

§  Instruksi Pemindahan Data
§  Instruksi Aritmatika
§  Instruksi Logika dan Manipulasi Bit
§  Instruksi Percabangan
§  Instruksi Stack, I/O, dan Kontrol.

---------------------------------------------------------------------------------------

Oke, mungkin penjelasan dari admin cukup sampai disini saja, tidak lupa juga Admin mengucapkan Terimakasih banyak kepada kalian semua yang telah mengunjungi website Jutsu Coding, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kalian semua yang sedang mencari materi tentang Tipe Instruksi dasar pada bahasa Assembly. Selebihnya kami mohon maaf bila ada kesalahan kata atau ejaan yang kurang tepat.

Terakhir jangan lupa juga untuk selalu support Jutsu coding dan follow juga Fansfage Facebook dan Instagram Jutsu Coding untuk mendapatkan informasi terkini seputar Teknologi Informasi. 

Mengenal Register dan Jenisnya dalam bahasa Pemrograman Assembly

10:00 PM Add Comment

Pada kesempatan kali ini admin akan sedikit menjelaskan mengenai Register dan Jenis Register pada pemrograman bahasa Assembler. Sebelumnya Admin sudah pernah menjelaskan tentang jenis bilangan pada bahasa Assembler. Jika ada yang belum mengetahui kalian dapat mengunjungi link ini Jenis bilangan pada bahasa Assembler? 

Register dalam assembly


PENGERTIAN REGISTER
Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai Register. Lalu apakah yang dimaksudkan dengan register itu sebenarnya ?. .

Register merupakan sebagian memori dari mikroprosesor yang dapat diakses dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dalam melakukan pekerjaannya mikroprosesor selalu menggunakan register-register sebagai perantaranya, jadi register dapat diibaratkan sebagai kaki dan tangannya mikroprosesor.

JENIS-JENIS REGISTER
Register yang digunakan oleh mikroprosesor dibagi menjadi 5 bagian dengan tugasnya yang berbeda-beda pula, yaitu :

Segmen Register.
Register yang termasuk dalam kelompok ini terdiri atas register CS,DS,ES dan SS yang masing-masingnya merupakan register 16 bit. Register-register dalam kelompok ini secara umum digunakan untuk menunjukkan alamat dari suatu segmen. Register CS(Code Segment) digunakan untuk menunjukkan tempat dari segmen yang sedang aktif, sedangkan register SS(Stack Segment) menunjukkan letak dari segmen yang digunakan oleh stack. Kedua register ini sebaiknya tidak sembarang diubah karena akan menyebabkan kekacauan pada program anda nantinya. Register DS(Data Segment) biasanya digunakan untuk menunjukkan tempat segmen dimana data-data pada program disimpan. Umumnya isi dari register ini tidak perlu diubah kecuali pada program residen. Register ES(Extra Segment), sesuai dengan namanya adalah suatu register bonus yang tidak mempunyai suatu tugas khusus. Register ES ini biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat di memory, misalkan alamat memory video. Pada prosesor 80386 terdapat tambahan register segment 16 bit, yaitu FS<Extra Segment> dan GS<Extra Segment>.

Pointer dan Index Register.
Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register SP,BP,SI dan DI yang masing-masing terdiri atas 16 bit. Register- register dalam kelompok 16 ini secara umum digunakan sebagai penunjuk atau pointer terhadap suatu lokasi di memory. Register SP(Stack Pointer) yang berpasangan dengan register segment SS(SS:SP) digunakan untuk mununjukkan alamat dari stack, sedangkan register BP(Base Pointer)yang berpasangan dengan register SS(SS:BP) mencatat suatu alamat di memory tempat data.

Baca Juga : Apa itu LSP TIK?

  
Register SI(Source Index) dan register DI(Destination Index) biasanya digunakan pada operasi string dengan mengakses secara langsung pada alamat di memory yang ditunjukkan oleh kedua register ini. Pada prosesor 80386 terdapat tambahan register 32 bit, yaitu ESP,EBP,ESI dan EDI.

General Purpose Register.
Register yang termasuk dalam kelompok ini adalah register AX,BX,CX dan DX yang masing-masing terdiri atas 16 bit. Register- register 16 bit dari kelompok ini mempunyai suatu ciri khas, yaitu dapat dipisah menjadi 2 bagian dimana masingmasing bagian terdiri atas 8 bit, seperti pada gambar berikut. Akhiran H menunjukkan High sedangkan akhiran L menunjukkan Low.

            + A X + + B X + + C X + + D X +
            +-+--+--+-+ +-+--+--+-+ +-+--+--+-+ +-+--+--+-+
             | AH | AL | | BH | BL | | CH | CL | | DH | DL |
             +----+----+ +----+----+ +----+----+ +----+----+

Secara umum register-register dalam kelompok ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, walaupun demikian ada pula penggunaan khusus dari masing-masing, register ini yaitu :

􀂾 Register AX, secara khusus digunakan pada operasi aritmatika terutama dalam operasi pembagian dan pengurangan.


􀂾 Register BX, biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat offset dari suatu segmen.

􀂾 Register CX, digunakan secara khusus pada operasi looping dimana register ini menentukan berapa banyaknya looping yang akan terjadi.

􀂾 Register DX, digunakan untuk menampung sisa hasil pembagian 16 bit. Pada prosesor 80386 terdapat tambahan register 32 bit, yaitu EAX,EBX,ECX dan EDX.

Baca Juga : Apa itu Bahasa Assembly?

Index Pointer Register
Register IP berpasangan dengan CS(CS:IP) menunjukkan alamat dimemory tempat dari intruksi(perintah) selanjutnya yang akan dieksekusi. Register IP juga merupakan register 16 bit. Pada prosesor 80386 digunakan register EIP yang merupakan register 32 bit.

Flags Register.
Sesuai dengan namanya Flags(Bendera) register ini menunjukkan kondisi dari suatu keadaan< ya atau tidak >. Karena setiap keadaan dapat digunakan 1 bit saja, maka sesuai dengan jumlah bitnya, Flags register ini mampu memcatat sampai 16 keadaan. Adapun flag yang terdapat pada mikroprosesor 8088 keatas adalah :

- OF <OverFlow Flag>. Jika terjadi OverFlow pada operasi aritmatika, bit ini
akan bernilai 1.

- SF <Sign Flag>. Jika digunakan bilangan bertanda bit ini akan bernilai 1

- ZF <Zero Flag>. Jika hasil operasi menghasilkan nol, bit ini akan bernilai 1.

- CF <Carry Flag>. Jika terjadi borrow pada operasi pengurangan atau carry
pada penjumlahan, bit ini akan bernilai 1.

- PF <Parity Flag>. Digunakan untuk menunjukkan paritas bilangan. Bit ini
akan bernilai 1 bila bilangan yang dihasilkan merupakan bilangan genap.
- DF <Direction Flag>. Digunakan pada operasi string untuk menunjukkan arah
proses.

- IF <Interrupt Enable Flag>. CPU akan mengabaikan interupsi yang terjadi
jika bit ini 0.

- TF <Trap Flag>. Digunakan terutama untuk Debugging, dengan operasi step
by step.

- AF <Auxiliary Flag>. Digunakan oleh operasi BCD, seperti pada perintah
AAA.

- NT <Nested Task>. Digunakan pada prosesor 80286 dan 80386 untuk
menjaga jalannya interupsi yang terjadi secara beruntun.

- IOPL <I/O Protection level>. Flag ini terdiri atas 2 bit dan digunakan pada
prosesor 80286 dan 80386 untuk mode proteksi.

- PE <Protection Enable>. Digunakan untuk mengaktifkan mode proteksi. flag
ini akan bernilai 1 pada mode proteksi dan 0 pada mode real.

- MP <Monitor Coprosesor>. Digunakan bersama flag TS untuk menangani
terjadinya intruksi WAIT.

- EM <Emulate Coprosesor>. Flag ini digunakan untuk mensimulasikan
coprosesor 80287 atau 80387.

Baca Juga : Apa itu Cybercrime?


- TS <Task Switched>. Flag ini tersedia pada 80286 keatas.

- ET <Extension Type>. Flag ini digunakan untuk menentukan jenis coprosesor
80287 atau 80387.

- RF <Resume Flag>. Register ini hanya terdapat pada prosesor 80386 keatas.

- VF <Virtual 8086 Mode>. Bila flag ini bernilai 1 pada saat mode proteksi,
mikroprosesor akan memungkinkan dijalankannya aplikasi mode real pada
mode proteksi. Register ini hanya terdapat pada 80386 keatas.

---------------------------------------------------------------------------------------

Oke, mungkin penjelasan dari admin cukup sampai disini saja, tidak lupa juga Admin mengucapkan Terimakasih banyak kepada kalian semua yang telah mengunjungi website Jutsu Coding, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kalian semua yang sedang mencari materi tentang Register dalam pemrograman dengan bahasa assembler. Selebihnya kami mohon maaf bila ada kesalahan kata atau ejaan yang kurang tepat.

Terakhir jangan lupa juga untuk selalu support Jutsu coding dan follow juga Fansfage Facebook dan Instagram Jutsu Coding untuk mendapatkan informasi terkini seputar Teknologi Informasi.


Konsep bilangan dasar dalam bahasa Pemrograman Assembly

10:00 PM Add Comment

Pada kesempatan kali ini admin akan sedikit menjelaskan mengenai jenis bilangan yang digunkan pada pemrograman bahasa Assembler. Sebelum masuk kedalam materi alangkah baiknya kalian sudah mengethaui definisi tentang bahasa Assembler. Jika ada yang belum mengetahui kalian dapat mengunjungi link ini Apa itu Bahasa Assembeler?  




BERBAGAI JENIS BILANGAN

Didalam pemrograman dengan bahasa assembler, bisa digunakan berbagai jenis bilangan. Jenis bilangan yang bisa digunakan, yaitu: Bilangan biner, oktaf, desimal dan hexadesimal. Pemahaman terhadap jenis-jenis bilangan ini adalah penting, karena akan sangat membantu kita dalam pemrograman yang sesungguhnya.


BILANGAN BINER
Sebenarnya semua bilangan, data maupun program itu sendiri akan diterjemahkan moleh komputer ke dalam bentuk biner. Jadi pendefinisisan data dengan jenis bilangan apapun(Desimal, oktaf dan hexadesimal) akan selalu diterjemahkan oleh komputer ke dalam bentuk biner. Bilangan biner adalah bilangan yang hanya terdiri atas 2 kemungkinan(Berbasis dua), yaitu 0 dan 1. Karena berbasis 2, maka pengkorversian ke dalam bentuk desimal adalah dengan mengalikan suku ke-N dengan 2N. Contohnya: bilangan biner 01112 = (0 X 23) + (1 X 22) + (1 X 21) + (1 X 20) = 710.
Baca Juga : Apa itu Cyberlaw ?
BILANGAN DESIMAL
Tentunya jenis bilangan ini sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Bilangan Desimal adalah jenis bilangan yang paling banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kebanyakan orang sudah akrab dengannya. Bilangan desimal adalah bilangan yang terdiri atas 10 buah angka(Berbasis 10), yaitu angka 0-9. Dengan basis sepuluh ini maka suatu angka dapat dijabarkan dengan perpangkatan sepuluh. Misalkan pada angka 12310 = (1 X 102) + (2 X 101) + (1 X 100).

BILANGAN OKTAL
Bilangan oktal adalah bilangan dengan basis 8, artinya angka yang dipakai hanyalah antara 0-7. Sama halnya dengan jenis bilangan yang lain, suatu bilangan oktal dapat dikonversikan dalam bentuk desimal dengan mengalikan suku ke-N dengan 8 N. Contohnya bilangan 128 = (1 X 81) + (2 X 80) = 1010.

BILANGAN HEXADESIMAL
Bilangan hexadesimal merupakan bilangan yang berbasis 16. Dengan angka yang digunakan berupa: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F. Dalam pemrograman assembler, jenis bilangan ini boleh dikatakan yang paling banyak digunakan. Hal ini dikarenakan mudahnya pengkonversian bilangan ini dengan bilangan yang lain, terutama dengan bilangan biner dan desimal. Karena berbasis 16, maka 1 angka pada hexadesimal akan menggunakan 4 bit.

BILANGAN BERTANDA DAN TIDAK
Pada assembler bilangan-bilangan dibedakan lagi menjadi 2, yaitu bilangan bertanda dan tidak. Bilangan bertanda adalah bilangan yang mempunyai arti plus(+) dan minus(-), misalkan angka 17 dan -17. Pada bilangan tidak bertanda, angka negatif(yang mengandung tanda '-') tidaklah dikenal. Jadi angka -17 tidak akan akan dikenali sebagai angka -17, tetapi sebagai angka lain. 
Baca Juga : Apa itu Oracle ?
Kapan suatu bilangan perlakukan sebagai bilangan bertanda dan tidak? Assembler akan selalu melihat pada Sign Flag, bila pada flag ini bernilai 0, maka bilangan akan diperlakukan sebagai bilangan tidak bertanda, sebaliknya jika flag ini bernilai 1, maka bilangan akan diperlakukan sebagai bilangan bertanda. Pada bilangan bertanda bit terakhir (bit ke 16) digunakan sebagai tanda plus(+) atau minus(-). Jika pada bit terakhir bernilai 1 artinya bilangan tersebut adalah bilangan negatif, sebaliknya jika bit terakhir bernilai 0, artinya bilangan tersebut adalah bilangan positif.


---------------------------------------------------------------------------------------

Oke, mungkin penjelasan dari admin cukup sampai disini saja, tidak lupa juga Admin mengucapkan Terimakasih banyak kepada kalian semua yang telah mengunjungi website Jutsu Coding, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kalian semua yang sedang mencari materi tentang jenis bilangan pada pemrograman dengan bahasa assembler. Selebihnya kami mohon maaf bila ada kesalahan kata atau ejaan yang kurang tepat.

Terakhir jangan lupa juga untuk selalu support Jutsu coding dan follow juga Fansfage Facebook dan Instagram Jutsu Coding untuk mendapatkan informasi terkini seputar Teknologi Informasi.




Apa itu Bahasa Assembly ?

10:00 PM Add Comment

Tentunya bagi seorang programmer pengetahuan dasar tentang bahasa tingkat rendah seperti assembler itu sangatlah penting karena seorang programmer yang handal dan berbakat tidak hanya mengetahui tentang coding tapi Harus mengetahui tentang teorinya juga.

Oleh karena itu pada kesempatan kali ini, admin akan menjelasakan tentang “apa itu bahasa Assembler atau Assembly” atau sering juga disebut dengan bahasa tingkat rendah. Oke kalo begitu kita langsung saja masuk ke materi...


Contoh bahasa Assembly


APA ITU BAHASA ASSEMBLY ?

Bahasa rakitan atau assembly language merupakan bahasa pemrograman tingkat rendah yang digunakan dalam pemrograman komputer, mikroprosesor, pengendali mikro, dan perangkat lainnya yang dapat diprogram. Bahasa rakitan mengimplementasikan representasi atas kode mesin dalam bentuk simbol-simbol yang secara relatif lebih dapat dipahami oleh manusia. Berbeda halnya dengan bahasa-bahasa tingkat tinggi yang berlaku umum, bahasa rakitan biasanya mendukung secara spesifik untuk suatu ataupun beberapa jenis arsitektur komputer tertentu.
Dengan demikian, portabilitas bahasa rakitan tidak dapat menandingi bahasa-bahasa lainnya yang merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Namun, bahasa rakitan memungkinkan programmer memanfaatkan secara penuh kemampuan suatu perangkat keras tertentu yang biasanya tidak dapat ataupun terbatas bila dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi.


BAGAIMANA CARA BAHASA ASSEMBLY BEKERJA ?

Pada bahasa assembly, programmer umumnya menggunakan sebuah program utilitas yang disebut sebagai perakit dalam bahasa Inggris disebut assembler yang digunakan untuk menerjemahkan kode dalam bahasa rakitan tersebut ke dalam kode mesin untuk perangkat keras tertentu.

Sebuah perintah dalam bahasa rakitan biasanya akan diterjemahkan menjadi sebuah instruksi mnemonic dalam kode mesin, berbeda halnya dengan kompiler pada bahasa pemrograman tingkat tinggi yang menerjemahkan sebuah perintah menjadi sejumlah instruksi dalam kode mesin. Beberapa perangkat lunak bahasa rakitan terkenal biasanya menyediakan tambahan fitur untuk memfasilitasi proses pengembangan program, mengontrol proses perakitan, dan alat bantu (debugging).


DASAR ALASAN MENGGUNAKAN BAHASA ASSEMBLY ?

Ada beberapa dasar alasan menggunakan bahasa rakitan dilihat dari sudut pandang penggunaannya:

·       Bahasa rakitan dibandingkan dengan bahasa mesin
bahasa rakitan merupakan representasi atas bahasa mesin yang dirancang agar lebih mudah dipahami oleh manusia. Dengan menggunakan bahasa rakitan, seorang programmer dapat lebih mudah mengingat instruksi-instruksi dengan menggunakan simbol yang lebih dimengerti dibandingkan bila menggunakan simbol mnemonic kode mesin secara langsung. Demikian halnya pula dengan mekanisme lompatan yang umum terdapat dalam bahasa mesin yang biasanya menggunakan alamat memori, programmer dapat lebih mudah menggunakan fasilitas pelabelan yang terdapat pada bahasa rakitan dibandingkan menggunakan alamat memori tertentu dalam kode mnemonic.
·       Bahasa rakitan dibandingkan dengan bahasa tingkat tinggi
bahasa rakitan memungkinkan programmer untuk mengontrol serta memanfaatkan secara penuh kapabilitas yang terdapat atas suatu perangkat keras, berbeda halnya dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang memiliki banyak keterbatasan dalam pemanfaatan secara penuh suatu perangkat keras. Bahasa rakitan menjanjikan tingkat unjuk kerja yang maksimum karena sifatnya yang menerjemahkan secara langsung instruksi rakitan menjadi instruksi mesin, berbeda halnya dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang biasanya menerjemahkan sebuah instruksi menjadi sejumlah kode mesin.

---------------------------------------------------------------------------------------

Oke, mungkin penjelasan dari admin cukup sampai disini saja, tidak lupa juga Admin mengucapkan Terimakasih banyak kepada kalian semua yang telah mengunjungi website Jutsu Coding, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kalian semua yang sedang mencari materi tentang bahasa Assembler. Selebihnya kami mohon maaf bila ada kesalahan kata atau ejaan yang kurang tepat.

Terakhir jangan lupa juga untuk selalu support Jutsu coding dan follow juga Fansfage Facebook dan Instagram Jutsu Coding untuk mendapatkan informasi terkini seputar Teknologi Informasi.